“UPAYA POLISI MENGGANDENG BANYAK
PIHAK UNTUK MEMECAHKAN KEMACETAN LALU LINTAS”
Penduduk
Indonesia
Jumlah penduduk Negara
Indonesia adalah terbesar ke 4 setelah Cina, India dan Amerika Serikat.
Sebagian besar jumlah penduduk di Indonesia terpusat di pulau Jawa khususnya
DKI Jakarta sebagai ibu kota Negara dan pusat pemerintahan. Hal ini menyebabkan
daerah di sekitar Jakarta pun mengalami kepadatan penduduk.
Dari tahun ke tahun
jumlah penduduk di DKI Jakarta semakin bertambah sekitar 3.7% pertahunnya,
belum lagi ditambah arus urbanisasi setelah lebaran, orang-orang yang sudah
sekian lama tinggal di DKI Jakarta pada waktu mereka mudik kemudian balik akan
membawa sanak saudara serta teman yang ada di kampung halaman untuk mencari
pekerjaan di DKI Jakarta. Dengan padatnya penduduk yang ada di DKI Jakarta dan
daerah sekitarnya tentu saja akan mengakibatkan kepadatan berlalu lintas.
Sarana
dan Prasarana
Setiap hari khususnya
hari Senin sampai dengan hari Jumat adalah hari-hari di mana masyarakat Jakarta
dan sekitarnya melaksanakan rutinitas mereka untuk bekerja. Tidak sedikit
mereka yang berkerja di Jakarta tetapi tempat tinggal mereka cukup jauh dari
kantor di mana mereka bekerja dan hal ini akan menyebabkan mobilitas yang
tinggi di jalan raya. Selain orang-orang yang bekerja masih ditambah lagi
dengan anak-anak yang berangkat sekolah atau kuliah ke tempat mereka
masing-masing, hal ini pastinya akan menambah padatnya jalan raya di Jakarta
dan daerah sekitarnya. Minimnya angkutan umum sampai ke tempat-tempat yang jauh
dari jalur utama serta kurang nyamannya angkutan umum yang tersedia menyebabkan
masyarakat dan anak sekolah/kuliah lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi
baik sepeda motor maupun mobil untuk menuju tujuan yang dikehandaki. Jika
masyarakat Jakarta dan sekitarnya menggunakan kendaraan pribadi sekitar 80%
bisa kita bayangkan betapa macetnya jalan raya yang ada di Jakarta. Belum lagi
diwaktu perjalanan terdapat jalanan
rusak berlubang, banjir, dan sedang ada perbaikan sesuatu yang memakan sebagian
dari jalan tentu saja hal ini akan mengakibatkan bertambah macet jalanan ibu
kota.
Banyak
terjadi pelanggaran
Masih sedikit
masyarakat yang ada di Jakarta dan sekitarnya yang sadar akan tata tertib yang
telah ditetapkan. Sebagai contohnya trotoar yang diperuntukkan untuk pejalan
kaki malah digunakan untuk berjualan, sehingga para pejalan kaki menggunakan
jalan, padahal jalanan diperuntukkan untuk kendaraan roda dua atau lebih. Para
penyebarang jalan tidak menyeberang jalan di zebra cross atau jembatan penyeberangan
sehingga mengganggu kendaraan yang lain. Jembatan penyeberangan yang
diperuntukkan untuk pejalan kaki malah digunakan untuk penyeberangan motor.
Para penumpang yang menunggu pada tempat-tempat yang tidak ditentukan pada
waktu mencari angkutan umum sehingga angkutan umum berhenti disembarang tempat.
Para pengguna motor maupun mobil pribadi juga banyak yang melanggar lalu lintas
sehingga hal ini akan memperparah terjadinya kemacetan lalu lintas di jalan
raya.
Kepolisian
mendukung dan menggandeng banyak pihak untuk memecahkan kemacetan di jalan raya
Sangatlah sulit apabila
pihak kepolisian akan memecahkan kemacetan di jalan raya khususnya di kota-kota
besar seperti DKI Jakarta dan sekitarnya secara mandiri. Kepolisian perlu
mendukung dan menggandeng banyak pihak untuk mengatasi masalah kemacetan di
jalan raya ini. Jika trotoar digunakan untuk berjualan sehingga para pejalan
kaki tidak mempunyai tempat untuk berjalan sebagaimana mestinya maka hal ini
akan menyebabkan kemacetan, bukan hanya dari sisi pejalan kaki yang berjalan di
luar trotoar tetapi akan banyak mobil atau motor yang parkir di sembarang
tempat untuk membeli sesuatu yang ada di trotoar tersebut. Tugas untuk
mengatasi hal ini bukanlah dari pihak kepolisian melainkan dari dinas terkait
yaitu Satpol PP. Jika Satpol PP akan menertibkan para penjual yang berjualan di
trotoar maka pihak kepolisian ikut mengawal kegiatan penertiban ini untuk
meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. Jika sepanjang trotoar tidak ada
penjual bisa dibayangkan kemacetan akan berkurang.
Banyaknya motor/mobil
yang berada di jalan raya akan menyebabkan kemacetan di jalanan khususnya pada
waktu jam sibuk. Untuk mengurangi jumlah kendaraan yang ada di jalan raya salah
satunya adalah dengan menambah armada angkutan umum yang aman dan nyaman serta
menambah jalur trayek angkutan umum hingga ke jalan-jalan selain jalan utama
sehingga masyarakat jika akan keluar rumah dapat menggunakan angkutan umum
dengan aman dan nyaman. Pihak yang mengatur tentang angkutan umum ini bukanlah
dari kepolisian melainkan dari dinas perhubungan, sehingga perlu adanya
dukungan dan menggandeng dari pihak kepolisian untuk merealisasi tentang
masalah angkutan umum ini dengan dinas perhubungan. Selain menambah armada yang
aman dan nyaman untuk mengurangi jumlah motor/mobil dapat dilakukan dengan cara
menambah biaya pajak kendaraan, sehingga masyarakat enggan untuk memiliki
kendaraan pribadi dan memilih untuk menggunakan kendaraan umum.
Jalanan yang rusak dan
berlubang tentu saja akan menjadikan kemacetan karena kendaraan tidak dapat
melaju dengan baik, sehingga akan menyebabkan antrian kendaraan di belakangnya.
Pihak yang bertanggung jawab untuk mengatasi jalanan yang rusak dan berlubang
ini adalah dinas pekerjaan umum, sehingga kepolisian perlu adanya dukungan dan
menggandeng dinas pekerjaan umum untuk memperbaiki jalanan yang rusak dan
berlubang. Pada waktu pengerjaan perbaikan jalan yang rusak dan berlubang pihak
kepolisian yang mengatur lalu lintas jalan sehingga proses perbaikan jalan dapat
segera terselesaikan.
Pihak kepolisian juga
harus menindak tegas kepada pengguna jalan yang jelas-jelas melanggar peraturan
lalu lintas sehingga tertib berlalu lintas dapat diterapkan dengan baik dan hal
ini akan mengurungi kemacetan di jalan raya.
Itulah beberapa contoh
pihak kepolisian untuk mendukung dan menggandeng banyak pihak untuk memecahkan
kemacetan di jalan raya dan masih banyak kasus-kasus yang lain yang dapat
menyebabkan kemacetan di jalah raya. Jika hal ini dapat diterapkan dengan baik maka
kemacetan di jalan raya dapat diminimalisir, perjalananpun terasa aman dan
nyaman.